28
Aug
08

Gaya Baru Ospek Mahasiswa Baru UPI

Saatnya Mahasiswa untuk Berkarya dan Berprestasi

 

Setelah beberapa lama berseteru mengenai konsep orientasi kampus terhadap mahasiswa baru, akhirnya baik pihak rektorat ataupun mahasiswa mencapai kata sepakat. Konsep baru itu ditandai dengan lebih banyaknya unsur edukatif daripada kekerasan yang selama ini menjadi ciri khas orientasi kampus. Unsur edukatif ini ditekankan pada usaha memotivasi para mahasiswa baru untuk berprestasi dalam berbagai bidang, agar kelak dapat menjadi solusi untuk kesulitan yang dihadapi bangsa.

 

Oleh karena itu, pada acara pembukaan orientasi kampus untuk mahasiswa baru, tanggal 24 Agustus 2008, Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa UPI, mengundang para mahasiswa berprestasi (mapres) yang mengukir prestasi di tingkat regional, nasional ataupu internasional. Kurang lebih 20 orang mapres diundang untuk datang ke acara pembukaan tersebut. Setelah pembukaan dilakukan oleh rektor, dan orasi dari Menpora Adhiyaksa Dault, para mapres pun dipersilakan untuk masuk ke dalam ruangan aula Gymnasium Universitas Pendidikan UPI. Berjalan di tengah-tengah sambutan para mahasiswa baru dan pembantu rektor bidang akademik  A. Chaedar Alwasillah, para mapres berusaha untuk menampilkan sisi yang terbaik. Jas almamater dipakai, kepala yang tegak memandang ke depan, dan langkah yang mantap untuk menunjukkan keoptimisan dan tekad yang kuat.

 

Mapres dipersilakan duduk di depan untuk diperkenalkan satu persatu oleh Pembantu Rektor bidang Akademik A. Chaedar Alwasillah. Ada berbagai prestasi yang telah diraih, di antaranya berbagai penghargaan dalam LKTM (Lomba Karya Tulis Mahasiswa), KKTM (Kompetensi Karya Tulis Mahasiswa), KPKM (Kompetensi Pemikiran Kritis Mahasiswa), dan lain-lain. Di tingkat nasional diraih penghargaan untuk karya ilmiah biologi, sedangkan di tingkat internasional oleh Enjun Junaeti, mahasiswa jurusan matematika yang mendapat peringkat ketiga untuk olimpiade matematika di Teheran Iran.

 

Untuk penghargaan dalam berbagai lomba tulis menulis seperti LKTM, KPKM, dan KKTM memang lebih banyak diminati. Selain, budaya tulis menulis di Indonesia sedang mengalami kenaikan yang cukup signifikan, lomba tulis menulis tidak terlalu memakan biaya, begitu seperti diungkapkan Ila Fadhilah pemenang Lomba Karya Tulis Mahasiswa mengenai Babasan dalam Basa Sunda dan hubungannya dengan obat-obatan herbal. Keunikan dalam tema penulisan pun disampaikan oleh Chaedar Alwasillah pada mahasiswa baru, salah satunya yaitu karya tulis yang berjudul Seni Teater sebagai Pembuka Mimpi bagi Narapidana Anak.

 

Perkenalan para mapres ini dimeriahkan oleh teriakan, suara tepuk tangan para mahasiswa baru sebagai tanda keantusiasan para mahasiswa baru. Terutama ketika mapres yang diperkenalkan berasal dari jurusan yang sama dengan mereka. Acara perkenalan para mapres ini disudahi dengan mempersilakan para mapres untuk santap siang dengan Menpora, di tempat yang telah disediakan. “Itulah enaknya jadi mapres, makanya berlomba untuk jadi mapres”, seloroh Chaedar Alwasillah pada para mahasiswa baru yang antusias dengan acara itu, disambung tepuk tangan dan suara teriakan yang membahana. Ya…waktunya mahasiswa berkarya!! (Andalusia)


0 Responses to “Gaya Baru Ospek Mahasiswa Baru UPI”



  1. Leave a Comment

Leave a comment


August 2008
M T W T F S S
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031